Senin, 20 Desember 2010

Bunga Terakhir

Kau petikan setangkai Bunga
Kau selipkan di arena senar gitarku
Maafkan saat itu ku singkirkan dan ku buang
Dengan wajah temaram
Kau pungut Bunga itu
Kau bersihkan tak tersisa
Ku terdiam saat engkau cabut
Kau berlari membawa bunga tersebut
Setangkai bunga kau dekap erat
Air mata menetes tak terarah
Pipimu memerah tanpa pesona
Ternyata semua itu punya arti
Aku sempat mengerti dan memahami
Bunga yang kau berikan itu Bunga terakhir
Sesal yang kurasakan sangat perih
Benci akan diriku sendiri
Membuat semua tak berarti
Maafkan aku ats sikapku ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar